
Pasir bukanlah sekadar butiran tanah biasa. Dalam dunia konstruksi, pasir adalah tulang punggung dari hampir setiap adukan dan struktur, mulai dari pondasi hingga lapisan finishing dinding. Memilih jenis pasir yang tepat adalah investasi pada kualitas, kekuatan, dan daya tahan bangunan.
Di pasar material Indonesia, kita mengenal berbagai jenis pasir yang diklasifikasikan berdasarkan sumber, warna, dan, yang paling penting, fungsinya. Mari kita bedah enam jenis pasir andalan yang wajib Anda ketahui.

1. Pasir Beton (Pasir Cor)
Pasir beton adalah standar emas untuk pekerjaan struktural. Kualitasnya yang superior menjadikannya material esensial dalam menentukan kekuatan akhir sebuah bangunan.
| Karakteristik | Fungsi Utama |
| Warna | Hitam pekat atau abu-abu gelap. |
| Tekstur | Butiran kasar dan tajam, namun ukurannya seragam dan bersih. |
| Uji Genggam | Tidak menggumpal saat dikepal, melainkan langsung buyar kembali (indikasi kadar lumpur dan kotoran sangat rendah). |
| Fungsi | Digunakan sebagai agregat halus utama untuk pengecoran beton (sloof, kolom, balok, pelat lantai), serta pondasi. Mampu memberikan daya ikat yang sangat kuat dan kokoh pada struktur. |
2. Pasir Pasang
Meskipun namanya sering tertukar dengan Pasir Beton, Pasir Pasang memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dan lebih fleksibel untuk pekerjaan non-struktural.
| Karakteristik | Fungsi Utama |
| Warna | Umumnya cokelat muda hingga abu-abu muda. |
| Tekstur | Butiran lebih halus daripada Pasir Beton. |
| Uji Genggam | Cenderung menggumpal saat dikepal (mengindikasikan butiran lebih padat dan mengandung sedikit lumpur/tanah liat). |
| Fungsi | Sering digunakan untuk plesteran dinding dan pemasangan bata/batako. Sifatnya yang mudah menggumpal memberikan hasil adukan yang lebih “basah” dan lentur, sehingga hasil plesteran lebih halus dan mudah diaplikasikan. |
3. Pasir Putih Rangkas (Pasir Halus Finishing)
Sesuai namanya, pasir ini identik dengan daerah asalnya, Rangkasbitung, Banten, dan menjadi favorit untuk pekerjaan akhir.
| Karakteristik | Fungsi Utama |
| Warna | Putih bersih atau putih keabu-abuan yang sangat cerah. |
| Tekstur | Butiran sangat halus dan lembut seperti tepung. |
| Keunggulan | Butirannya yang sangat halus memberikan hasil finishing yang mulus dan rapi. |
| Fungsi | Ideal untuk acian (lapisan akhir plesteran) dan pemasangan keramik atau ubin. Pasir ini juga sering digunakan sebagai campuran untuk pembuatan batako atau genteng. |
4. Pasir Merah (Pasir Jebrod)
Pasir Merah, yang sering disebut Pasir Jebrod (mengacu pada daerah asalnya di Cianjur), dikenal karena kekuatan butirannya yang unik.
| Karakteristik | Fungsi Utama |
| Warna | Merah bata, merah kecoklatan, atau oranye kemerahan. |
| Tekstur | Butiran kasar dan besar; terasa kuat saat digenggam. |
| Daya Ikat | Memiliki sifat butiran yang keras dan tajam, memberikan daya rekat yang luar biasa. |
| Fungsi | Sering dicampurkan dengan Pasir Beton untuk menambah kekuatan dan daya lekat pada pengecoran struktural, terutama di area yang membutuhkan daya tahan ekstra atau pada tanah yang kurang stabil. |
5. Pasir Sungai (Pasir Alam)
Pasir Sungai diperoleh dari endapan dasar sungai. Proses pengikisan alami oleh air membuatnya memiliki bentuk butiran yang berbeda dari pasir hasil galian gunung.
| Karakteristik | Fungsi Utama |
| Warna | Cokelat kekuningan hingga abu-abu terang, umumnya terlihat bersih. |
| Tekstur | Butiran sedang, cenderung memiliki permukaan yang lebih membulat (akibat gigisan air). |
| Kualitas | Umumnya bersih dari lumpur dan bahan organik karena tercuci alami. |
| Fungsi | Sangat serbaguna (all-purpose). Dapat digunakan untuk campuran beton (jika memenuhi standar), plesteran, dan pasangan bata karena sifatnya yang bersih dan daya rekatnya yang baik. |
6. Pasir Urug
Pasir Urug adalah jenis pasir dengan kualitas paling rendah di antara kelompok ini, namun memiliki fungsi yang sangat spesifik dan penting di tahap awal pembangunan.
| Karakteristik | Fungsi Utama |
| Warna | Gelap, cokelat kusam, atau abu-abu kehitaman. |
| Tekstur | Tidak seragam, sering mengandung campuran berbagai ukuran butiran dan sedikit material organik (lumpur). |
| Sumber | Biasanya merupakan limbah atau sisa ayakan dari jenis pasir berkualitas tinggi lainnya. |
| Fungsi | Hanya digunakan untuk pengurugan (menaikkan elevasi) dan meratakan permukaan tanah di bawah pondasi, lantai, atau paving block. Pasir urug membantu mendistribusikan beban bangunan secara merata ke permukaan tanah. |
Penting untuk Diingat: Sebelum membeli, selalu lakukan uji genggam sederhana untuk memastikan pasir tidak mengandung terlalu banyak lumpur (jika menggumpal terlalu kuat, kualitasnya diragukan untuk pekerjaan struktural). Pasir yang baik adalah awal dari bangunan yang kokoh dan awet. Kunjungi webstore.sobatbangun.com untuk melihat daftar harga bahan bangunan terupdate.
Baca Juga:
