
Ketika ingin membangun atau merenovasi rumah, banyak orang bingung memilih antara menggunakan kontraktor atau tukang. Keduanya sama-sama mengerjakan pekerjaan konstruksi, tetapi memiliki cara kerja, tanggung jawab, biaya, dan risiko yang berbeda.
Memahami perbedaan ini penting agar Anda bisa mendapatkan hasil yang sesuai harapan, menghindari pembengkakan biaya, hingga hasil pengerjaan yang kurang rapi.
Memahami perbedaan ini penting agar Anda bisa mendapatkan hasil yang sesuai harapan, menghindari pembengkakan biaya, hingga hasil pengerjaan yang kurang rapi.
Apa Itu Tukang?

Tukang adalah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses pembangunan atau renovasi rumah. Mereka biasanya memiliki keahlian spesifik sesuai bidangnya, seperti tukang batu, tukang kayu, tukang cat, tukang plafon, hingga tukang instalasi pipa. Dalam banyak kasus, tukang bekerja tanpa naungan perusahaan resmi; mereka beroperasi secara individual atau dalam kelompok kecil yang dipimpin oleh seorang mandor.
Sistem kerja tukang umumnya menggunakan dua model:
Sistem kerja tukang umumnya menggunakan dua model:
- Harian: Tukang dibayar berdasarkan jumlah hari bekerja.
Cocok untuk pekerjaan yang sifatnya tidak pasti atau masih berubah-ubah sesuai kebutuhan. - Borongan: Tukang dibayar berdasarkan volume atau paket pekerjaan.
Biasanya digunakan untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya jelas dari awal, misalnya pemasangan keramik satu ruangan.
Namun, karena tidak ada sistem administrasi, standar mutu, maupun prosedur pengawasan yang baku, kualitas hasil kerja tukang sangat bergantung pada kemampuan individu dan kontrol pemilik rumah selama pekerjaan berlangsung.
Untuk memahami lebih dalam terkait perbedaan tukan harian dan borongan, baca artikel:
Tukang Harian atau Pemborong: Kelebihan dan Kekurangan yang Wajib Diketahui Sebelum Memulai Pembangunan
Kelebihan Menggunakan Tukang
- Biaya relatif lebih terjangkau
Cocok untuk Anda yang ingin menghemat anggaran pada pekerjaan kecil atau bertahap. - Negosiasi lebih fleksibel
Harga dan waktu pengerjaan dapat disesuaikan langsung dengan tukang atau mandor. - Praktis untuk pekerjaan ringan
Tidak perlu dokumen atau perencanaan yang kompleks.
Kekurangan Menggunakan Tukang
- Tidak ada perjanjian kerja yang jelas
Karena kesepakatan sering dilakukan secara lisan, risiko salah paham cukup tinggi. - Pengawasan harus dilakukan pemilik
Anda perlu terlibat aktif dalam memilih material, mengecek kualitas, dan memastikan pekerjaan tidak molor. - Kualitas hasil bervariasi
Dua tukang dengan pekerjaan yang sama bisa menghasilkan kualitas berbeda — tergantung pengalaman. - Risiko pekerjaan molor
Tanpa timeline dan manajemen proyek yang jelas, pekerjaan sering meleset dari target waktu.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Tukang?
Tukang merupakan pilihan tepat jika:
- Pekerjaan yang dilakukan kecil dan tidak melibatkan struktur
- Anda punya waktu untuk ikut mengawasi
- Material sudah disiapkan atau ditentukan sendiri
Contoh:
- Mengecat ulang interior atau eksterior
- Memperbaiki kebocoran atap
- Mengganti keramik lantai kamar mandi
- Memasang rak, pintu, atau kusen
- Perbaikan minor pada dapur atau kamar mandi
Apa Itu Kontraktor?

Kontraktor adalah pihak (bisa berupa perusahaan, CV, atau badan usaha resmi) yang bertanggung jawab mengelola proyek pembangunan atau renovasi secara menyeluruh, mulai dari perencanaan, pengadaan material, pengaturan tenaga kerja, hingga pengawasan kualitas.
Berbeda dengan tukang yang bekerja secara individual, kontraktor beroperasi dengan struktur kerja yang jelas. Biasanya mereka memiliki:
Berbeda dengan tukang yang bekerja secara individual, kontraktor beroperasi dengan struktur kerja yang jelas. Biasanya mereka memiliki:
- Tim pekerja (tukang spesialis, mandor, tenaga umum)
- Pengawas lapangan / site engineer
- Project manager yang memastikan proyek berjalan sesuai jadwal dan standar
- Dokumentasi proyek, termasuk perjanjian kerja, RAB, dan laporan progres
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor akan menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan timeline pengerjaan, sehingga pemilik rumah tahu berapa biaya yang harus disiapkan dan kapan proyek diperkirakan selesai.
Selain itu, pekerjaan dengan kontraktor umumnya menggunakan SPK (Surat Perjanjian Kerja) yang mengatur tentang ruang lingkup pekerjaan, biaya, durasi, spesifikasi material, hingga garansi hasil pekerjaan.
Selain itu, pekerjaan dengan kontraktor umumnya menggunakan SPK (Surat Perjanjian Kerja) yang mengatur tentang ruang lingkup pekerjaan, biaya, durasi, spesifikasi material, hingga garansi hasil pekerjaan.
Kelebihan Menggunakan Kontraktor
- Perencanaan Biaya Lebih Jelas
Semua biaya dirangkum dalam RAB, sehingga pemilik rumah dapat menghindari pembengkakan anggaran. - Ada Pengawasan Profesional
Anda tidak perlu terlibat setiap hari—kontraktor menyediakan manajemen proyek & quality control. - Kualitas Pekerjaan Lebih Terstandarisasi
Pekerjaan mengikuti gambar kerja, spesifikasi material, dan standar teknis konstruksi. - Ada Garansi Pekerjaan
Jika terjadi kerusakan setelah selesai, kontraktor umumnya memberikan masa pemeliharaan (1–3 bulan).
Kekurangan Menggunakan Kontraktor
- Biaya Awal Tampak Lebih Tinggi
Namun sebenarnya ini adalah biaya terukur, bukan biaya yang berpotensi bocor atau molor. - Proses Persiapan Lebih Formal
Ada administrasi, penandatanganan dokumen, dan kesepakatan teknis yang harus dipahami. - Perubahan Waktu Proyek
Perubahan desain atau permintaan tambahan dari pemilik bisa mempengaruhi biaya & timeline.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Kontraktor?
Kontraktor adalah pilihan paling tepat jika:
- Proyek bersifat menengah hingga besar
- Ada perubahan struktur (misalnya tambah lantai / geser dinding)
- Dibutuhkan hasil rapi, presisi, dan tahan jangka panjang
- Pemilik tidak punya banyak waktu untuk mengawasi
- Menginginkan pekerjaan tanpa repot mengurus tukang & material
Contoh proyek yang ideal dikerjakan kontraktor:
- Bangun rumah dari nol
- Renovasi total dapur, kamar mandi, atau seluruh interior
- Penambahan lantai atau penguatan struktur rumah
- Pembangunan pagar, carport, atau canopy permanen
Tabel Perbandingan Kontraktor vs Tukang
| Kriteria | Tukang | Kontraktor |
|---|---|---|
| Sistem Kerja | Harian / borongan | Per proyek dengan RAB & SPK |
| Pengawasan | Pemilik langsung | Pengawas / Project Manager |
| Jaminan & Garansi | Tidak ada | Ada (umumnya 1–3 bulan) |
| Kualitas Pengerjaan | Bervariasi | Lebih terstandarisasi |
| Risiko Molor | Tinggi | Terukur & terjadwal |
Kisaran Biaya Tukang vs Kontraktor (Update 2025)
| Jenis Jasa | Estimasi Biaya |
|---|---|
| Tukang Harian | Rp120.000 – Rp200.000/hari per orang |
| Borongan Tukang | Rp450.000 – Rp700.000/m² (pekerjaan saja) |
| Kontraktor Bangun Rumah | Rp3.500.000 – Rp6.000.000/m² (material + tukang + manajemen) |
Ingin menghitung kebutuhan anggaran renovasi Anda sendiri? Baca Artikel:
→ Cara Menghitung RAB Renovasi Rumah Sendiri
Kesimpulan

| Kondisi Proyek | Pilihan Tepat |
|---|---|
| Perbaikan kecil & sederhana | Tukang |
| Renovasi besar & pembangunan rumah | Kontraktor |
Memilih bukan hanya soal harga, tapi risiko, kualitas, dan kenyamanan selama proses berlangsung.
Butuh Bantuan Memilih Kontraktor yang Tepat?
SobatBangun membantu Anda:
